Senin, 09 Januari 2012

Solidaritas Bima: FRAT Yogjakarta Tabur Bunga Untuk Mengenang Korban

Aksi massa FRAT Jogjakarta
Dengan mengusung baliho, juga beberapa spanduk dan poster, puluhan aktivis Front Rakyat Anti Tambang (FRAT) Yogyakarta kembali menggelar aksi solidaritas untuk rakyat Bima, Minggu, 8 Januari 2012. 
Aksi FRAT ini dipusatkan di depan Gedung Agung, Yogyakarta. Massa mengecam keberpihakan pemerintah terhadap pemodal, yang menjadi pangkal terjadinya kekerasan polisi di Bima.
“Inilah buah dari rejim yang mengabdi kepada neoliberalisme. Mereka dengan mengobral kekayaan alam, termasuk tanah milik rakyat, kepada pemodal asing,” kata Budiman, aktivis PRD Jogjakarta.
Menurut Budiman, apa yang terjadi di Bima beberapa pekan lalu merupakan bukti telanjang betapa keberpihakan negara terhadap pemodal terus mengorbankan kepentingan rakyat.
Dalam aksinya, Budiman, atas nama FRAT, mendesak agar Bupati Bima segera mencabut ijin eksplorasi PT. Sumber Mineral Nusantara. Pihaknya juga menuntut sejumlah pejabat pemerintah dan kepolisian, termasuk Presiden SBY, bertanggung-jawab atas kekerasan yang menyebabkan korban jiwa di Bima.
Dalam aksi ini, aktivis FRAT menggelar aksi tabur bunga di atas foto korban kekerasan Polisi di Bima. Aksi tabur bunga ini, kata para aktivis, merupakan ungkapan rasa berkabung rakyat Indonesia atas kejadian memilukan tersebut.
Selain itu, aktivis FRAT juga melemparkan telur busuk ke arah foto pejabat negara yang dianggap bertanggung jawab atas kejadian di Bima, seperti Presiden SBY, Kapolri, Bupati Bima, Kapolda NTB, dan Kapolres Bima.
Tidak hanya itu, protes aktivis FRAT juga ditumpahkan dengan membakar foto pejabat negara tersebut. Para aktivis menyerukan agar para pejabat tersebut segera mengundurkan diri dari jabatannya.
FRAT merupakan gabungan sejumlah organisasi pergerakan di Yogyakarta, seperti KEPMA Bima, PRD, FMN, LMND, Pembebasan, SAMAN, Perempuan Mahardika, FAM J, HPMSB, LM NASDEM, LPN, AJI Damai, SABUK, KPO PRP, SMI, PPI, Resista, IKPM DOMPU, HMI MPO, ASRAMA NTB, IMM, PMII, IKPM KEPRI, IMPSY, IKS, FKMK, IKPMD-I, dan HMI DIPO.
ISNAWATI PUJAKESUMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar