Minggu, 12 Februari 2012

Didemo Korban Banjir, Pemerintah Venezuela Langsung Merespon


chavez-ibu
Sudah berapa kali Istana Presiden didemo oleh massa rakyat? Pernahkah Presiden SBY merespon atau memenuhi tuntutan itu? Jangankan merespon dengan baik, keluar menemui massa pun tidak pernah dilakukan oleh Presiden SBY. 
Tetapi tidak demikian dengan pemerintahan revolusioner di Venezuela. Setelah didatangi demonstran dalam dua minggu terakhir, pemerintah pun langsung turun tangan untuk merespon tuntutan massa demonstran.
Demonstrasi tersebut digelar oleh korban banjir. Setidaknya sudah terjadi tiga kali demonstrasi korban banjir dalam dua minggu ini. Aksi terbaru dilancarkan korban banjir pada hari Senin (6/2/2012).
Para pengungsi banjir menggelar protes karena belum menerima rumah dari pemerintah. “Kami bosan dengan kebohongan, kami ingin rumah kami. Tidak adil bila mereka (pemerintah) meminta kami harus menunggu,” kata Ingrid Seiga, seorang pengungsi.
Pada bulan November dan Desember 2010 lalu, Venezuela dilanda banjir yang disebut-sebut terburuk dalam 40 tahun terakhir. Bencana alam tersebut menyebabkan 130.000 orang Venezeula menjadi tunawisma.
Saat itu, Presiden Chavez langsung turun tangan dengan membuka pintu istana bagi para pengungsi banjir. Istana Miraflores, yang dibangun pada tahun 1880, menjadi tempat pengungsian.
Selain itu, pemerintah Venezuela juga bergerak cepat untuk membangun perumahan massal, yang memprioritaskan para korban banjir. Venezuela berencana membangun 3 juta rumah hingga tahun 2019.
Pada tahun 2011 lalu, pemerintah Venezuela berhasil membangun 150.000 rumah. Sedangkan pada tahun 2012 ini direncanakan terbangun 200.000 ribu rumah baru, dimana keluarga pengungsi banjir akan dijadikan prioritas.
Respon Pemerintah
Merespon aksi protes para korban banjir, pemerintah langsung bertindak cepat. Pemerintah Venezuela langsung mengundang kelompok-kelompok pengungsi dan mengumumka langkah-langkah yang akan diambil.
Wakil Presiden Venezuela, Elias Juau, mengaku telah menugaskan Komisi Eksekutif Perumahan untuk menginformasikan kepada korban banjir perihal desain dan pemastian tanggal kapan rumah itu selesai.
Wapres Elias Juau juga menegaskan ulang komitmen pemerintah untuk menyediakan rumah layak kepada para pengungsi banjir. “Kami tahu tidak mudah tinggal di pengungsian. Kami telah berupaya sekuat tenaga memastikan kondisi kehidupan dasar dan kesejahteraan. Kami tahu banyak keluarga menunggu solusi defenitif, yakni jaminan rumah, tetapi kami juga meminta kesabaran dan kesadarannya,” kata  Elias Juau.
Menteri Kehakiman dan Dalam Negeri, Tareck El Aissami, mengaku telah menemui para keluarga pengungsi yang menggelar protes. Sang Menteri mengaku sudah mencapai kesepakatan dengan para pengungsi. Pihaknya akan menyusun rencana mengenai pengiriman tim observasi untuk memastikan proyek konstruksi itu selesai pada waktunya.
RAYMOND SAMUEL/ Venezuela Analysis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar